Cara Membuat Nama Brand Dengan 7 Langkah

membuat nama brand

Membuat nama brand merupakan hal yang cukup penting. Siapa pemilik bisnis yang ingin brand-nya dikenal dan diingat banyak orang, terutama konsumennya? Ya, nama brand yg mudah diingat dan dikenal adalah kunci dalam pemberian nama produk atau jasa.

Membuat nama brand bisa dikatakan cukup menantang, terutama jika ingin mendaftarkan merek ke HKI, maka nama brand pun harus unik namun tetap relevan dan mudah diingat. Namun jika menggunakan langkah berfikir yang tepat dan sistematis, proses membuat nama brand akan lebih mudah.

Adapun untuk mempermudah sahabat UKM untuk membuat nama brand, silahkan siapkan kertas dan alat tulis, luangkan waktu sekitar 1 jam, agar bisa langsung praktik. Sudah siap yaa?

1. Pahami Target Pasar

Pertama kali yang harus dilakukan adalah memahami market yang kita bidik, terutama keinginan atau permasalahan yang dihadapi. Contoh dalam bisnis kuliner, masalah yang dihadapi konsumen adalah “takut gemuk”, atau yang diinginkan adalah “makanan pedas”.

Agar bisa lebih memahami masalah dan keinginan konsumen, buatlah daftar tugas yang mungkin dilakukan oleh konsumen sehingga memunculkan permasalahan atau keinginan. Contoh: tugas konsumen adalah presentasi bisnis ke beberapa perusahaan. Masalah yang mungkin dihadapi: busana kerja kurang keren,

Sekarang, buatlah satu kata atau frasa tentang masalah atau keinginan konsumen.

2. Gali Nilai Inti Produk atau Jasa

Kemudian gali nilai inti, manfaat atau solusi yg diberikan dari produk atau jasa yang dimiliki, sehingga produk atau jasa tersebut bisa memenuhi keinginan atau menyelesaikan masalah konsumen.

Nilai inti yang paling baik adalah nilai inti yang berupa emosi. Katakanlah bisnis fashion, “tampil keren” lebih baik dibanding “baju murah”, karena tampil keren merupakan sisi emosional.

Namun perlu diingat, dalam menggali nilai inti, haruslah tetap pada kompetensi yang dimiliki agar tidak over promise.

Sekaraang, Buatlah satu kata atau frasa tentang nilai inti produk atau jasa yang ditawarkan sebagai solusi ke konsumen.

3. Perhatikan Kompetitor

Bagian ini merupakan bagian yang cukup menantang, dimana sahabat UKM harus memperhatikan bagaimana para kompetitor membuat nama brand. Untuk membantu menganalisis kompetitor, silahkan jawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Siapa tiga kompetitor yang paling dekat dengan produk atau jasa?
  • Apa yang melatar belakangi pemberian nama brand mereka?
  • Apakah nama brand mereka sudah terdaftar di HKI?
  • Apakah nama brand mereka sudah terdaftar sebagai domain atau alamat website?
  • Dan yang terpenting, Apa nilai tambah yang kita miliki sehingga kompetitor sulit menyaingi?

Untuk pertanyaan terakhir adalah jurus pamungkas untuk menyaingi kompetitor, hindari nilai tambah “lebih murah” atau “lebih berkualitas” karena mudah untuk disaingi, temukan nilai tambah yang memang hanya sahabat UKM yang bisa melakukannya.

Banyak poin lain seperti fungsi, ciri khas daerah, kekhususan, pelayanan, bahan baku, dan proses pembuatan. Contoh:

  • KFC memiliki nilai tambah di bahan baku dengan “resep rahasia”-nya,
  • McDonalds memiliki nilai tambah di proses pembuatan yang cepat dan tersistem,
  • HawaGym memiliki nilai tambah di kekhususan dengan layanan gym khusus wanita,
  • Joger memiliki nilai tambah di ciri khas daerah dan kekhususan dengan “hanya ada di Bali”.

Jadi, apa nilai tambah yang ditawarkan ke konsumen dan sulit disaingi kompetitor?

4. Tentukan Posisi Brand

Tiga pertanyaan sebelumnya akan bermuara ke bagian empat ini, dimana tugas sahabat UKM sekarang adalah meramu jawaban jawaban sebelumnya menjadi rangkaian kalimat yang akan memposisikan brand dibenak konsumen. Bahasa kerennya Brand Positioning.

Untuk mempermudah menentukan posisi brand, bisa gunakan tet dibawah ini:

  • Saya mebantu [target market] yang ingin [masalah yang dihadapi] dengan cara [nilai inti] yang [nilai tambah]

Beberapa contoh kalimat posisi brand dengan text diatas:

  • Saya membantu “anak muda” yang ingin “makan sambil ngumpul bareng temen” dengan cara “menyediakan tempat makan” yang “memiliki wifi kencang tanpa gangguan”
  • Saya membantu “mamah muda” yang ingin “selalu tampil cantik” dengan cara “menyediakan kosmetik pilihan terbaik” yang “terbuat dari bahan alami dari Jepang”
  • Saya membantu “pemain musik indie” yang ingin “menyebarkan popularitasnya” dengan cara “membuka distro dan clothing” yang “memiliki desain dengan sentuhan ciri khas daerah band tersebut”

Bentuk kalimat positioning bukanlah hal yang baku, dapat disesuaikan dengan kreasi Sahabat UKM, setidaknya mengandung kebutuhan konsumen, nilai inti dan nilai tambah.

5. Memilih Jenis Nama

Pastikan posisi brand sudah dirumuskan, karena bagian ini sangat ditentukan oleh posisi brand tersebut.

Untuk membuat nama brand menjadi lebih mudah, terdapat beberapa jenis nama brand yang dapat dipilih kemudian dikembangkan berdasarkan posisi brand yang sudah dirumuskan pada langkah ke empat.

Berikut beberapa jenis nama brand:

  • Deskriptif – nama mendeskripsikan produk atau jasa, contoh: BukaLapak, Indomie, Pos Indonesia, Donat Lumer, HawaGym.
  • Metafora – frasa kiasan (yang terkadang berlebihan) yang mewakili posisi brand, contoh: Warunk Upnormal, Eiger, Krisna, Wardah, Dagadu.
  • Akronim – nama brand berupa singkatan, contoh: BCA, BNI, J.Co, CFC.
  • Invented – nama yang benar benar original, terkadang berasal dari bahasa asing yang kemudian dimodifikasi, contoh: Essenza, Joger, C_Bezt.
  • Geografis – nama brand berdasarkan ciri khas geografis, contoh: Pia Legong, Batik Trusmi.
  • Founder – dinamakan dengan nama founder atau pemilik brand, contoh: Martha Tilaar, Jhonny Andrean, Dea Bakery.
  • Kombinasi – beberapa jenis diatas bisa dikombinasikan berdasarkan kreatifitas.

Sahabat UKM bisa memilih mana yang paling cocok dengan posisi brandnya, pilih maksimal tiga jenis nama brand. Setiap jenis nama brand memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti jenis nama deskripsi yang mungkin terlalu generik, atau jenis metafora yang perlu upaya edukasi makna nama.

6. Proses Brainstorming

Bahan sudah siap, kita mulai brainstorming untuk membuat nama brand. Gunakan posisi brand sebagai sumber ide dan gunakan jenis nama brand yang sudah dipilih sebagai bahan mengembangkan ide. Dalam membuat nama brand di sesi brainstorming, keluarkan ide sebanyak banyaknya, apapun yang muncul di kepala, bisa per jenis nama brand, atau secara acak.

Setelah memiliki banyak ide nama brand, pilihlah yang memiliki kriteria dibawah ini untuk mendapatkan nama brand yang bagus:

  • Mudah diingat – agar nama brand mudah diingat, maka harus mudah diucapkan.
  • Singkat – upayakan nama brand memiliki maksimal 4 suku kata, lebih sedikit lebih baik.
  • Hindari kemiripan – nama brand berfungsi sebagai pembeda, maka baik dari penulisan dan pengucapan harus berbeda.
  • Tidak memiliki asosiasi negatif – perhatikan kembali nama nama brand yang dipilih, pastikan tidak memiliki arti negatif dalam bahasa dan budaya tertentu.
  • Bisa didaftarkan – cek ketersediaan nama di HKI dan domain atau alamat website, pastikan belum ada yang memilikinya.

Penjelasan detail mengenai kriteria diatas bisa dibaca di: Nama Brand yang Bagus Memiliki Kriteria Ini

Sisakan tiga sampai lima nama dalam proses ini. Ulangi lagi proses brainstorming jika masih dibawah tiga.

7. Pemilihan dan Pendaftaran

Setelah memiliki tiga sampai lima kandidat nama brand, lakukanlah riset kecil kecilan dengan menanyakan ke teman atau pelanggan terdekat mengenai nama brand. Mana yang mudah diingat dan diucapkan, serta memiliki keterkaitan dengan posisi brand.

Setelah mendapat satu nama pilihan, segera daftarkan ke HKI atau domain website. Untuk biaya pendaftaran dari HKI sebesar Rp3.000.000 dan domain website berkisar 65.000 s.d 350.000. Jika pendaftaran HKI terlalu besar, sementara daftarkanlah domain website sebagai bentuk eksistensi awal nama brand di Internet.

Semoga dengan tujuh langkah ini Sahabat UKM dapat membuat nama brand yang terbaik, sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan marketing berikutnya. Ingat, membuat nama brand hanya bagian awal dari aktivitas branding, masih ada tentang tagline dan identitas brand yang perlu didalami Sahabat UKM. Jika ada kesulitas dalam membuat nama brand, silahkan komen dibawah. Dengan senang hati kami akan membantu Sahabat UKM.

Semangat #HidupkanBrand !

Artikel Terbaru

Cara Meningkatkan Traffic Website

Cara Meningkatkan Traffic Website

Saya akan bongkar gimana cara meningkatkan traffic website.. Pusing ga sih, udah invest mahal mahal buat bikin website, tapi ga ada hasilnya sama sekali.. dan tidak sedikit pengusaha yang punya website merasakan hal tersebut.. jadi Anda tidak sendirian.. Harapannya...

Content Creator Black Book: Hasilkan Profit Dari Media Sosial

Content Creator Black Book: Hasilkan Profit Dari Media Sosial

Content Creator Black Book adalah buku yang ditulis oleh Denny Santoso. Seorang praktisi digital marketing dengan pelangaman lebih dari 10 tahun menghasilkan miliaran rupiah dari online. Sebagai seorang praktisi branding dan digital marketing, saya banyak belajar dari...

Konsultan Branding: Investasi Penting untuk Bisnis Anda

Konsultan Branding: Investasi Penting untuk Bisnis Anda

Anda memiliki bisnis yang berkembang pesat, namun citra bisnis Anda kurang memadai. Anda mungkin pernah berpikir untuk melakukan perubahan pada logo, slogan, atau visual bisnis Anda. Namun, apakah itu sudah cukup? Apakah Anda yakin itu akan meningkatkan citra bisnis...